Selasa, 01 Oktober 2019

JENIS-JENIS TANAMAN HIAS

JENIS-JENIS TANAMAN HIAS

B. BERDASARKAN DAUN
1. AGLONEMA

KLASIFIKASI

Kingdom
Plantae
Sub Kingdom
Tracheobionta
Super Divisi
Spermatophyta
Divisi
Magnoliophyta
Kelas
Liliopsida
Sub Kelas
Arecidae
Ordo
Arales
Famili
Araceae
Genus
Aglaonema
Spesies
Aglaonema crispum

MORFOLOGI

v  Akar

Tanaman sri rejeki adalah tanaman yang memiliki biji tunggal dan memiliki perakaran yang serabut. Fungsi utama akar adalah untuk menyerap air dan mencari zat nutrisi yang ada didalam tanah. Akar tanaman ini berwarna putih dan berair.

v  Batang
Batang tanaman ini memiliki batang yang pendek, berdiameter 1-3 mter atau lebih batang berwarna putih, hijau dan berwarna kemerahan. Selain itu, batang berbuku-buku, berair dan tidak berkayu
v  Daun
Daun tanaman ini berbentuk oval tidak beraturan. Bagian pangkal ujung lancip dengan tekstur kaku, berwarna hijau, kemerahan, bercak/corak putih ataupun warna lainnya tergantung dengan spesiesnya. Selain itu, daun memiliki tangkai panjang dibandingkan dengan permukaan daun.

v  Bunga

Bunga tanaman ini tidak indah dan menarik dibandingkan dengan tanaman lainnya. Bunga ini memiliki serbuk sari terletak dibagian atas dan putik dibagian dekat pangkal. Bunga tanaman ini terbungkus oleh seludang berwarna hujau pucat. Pada umumnya bunga tanaman ini adalah bunga uniseksual, yaitu  bunga betina dan jantn terdapat didalam satu bunga.

v  Buah

Buah yang dihasilkan oleh tanaman ini berbentuk lonjong. Hampir menyerupai buah melinjo, berwarna hijau. Kemudian akan berubah menjadi putih, kuning dan berwarna merah. buah yang dihasilkan tanaman ini terdapat di pangkal bunga berbentuk tonjolan kecil.

 

SYARAT TUMBUH
  • Pencahayaan
Sesuai dengan sifat aslinya, aglaonema memerlukan tempat teduh atau ada naungan. Aglaonema masih dapat hidup walaupun ditempatkan di ruangan yang agak gelap (kurang dari 150 cahaya lilin). Namu, pencahayaan yang baik ialah 1.000 sampai 25.000 cahaya lilin atau dinaungi parenet 70-90% agar pertumbuhan optimal.
Sesuai dengan sifat aslinya yang menyukai tempat teduh, tanaman ini sangat cocok ditempatkan di ruangan dalam waktu yang relatif lama. Oleh sebab itu, tanaman ini pouler sebagai tanaman indoor. Bila cahaya terlalu intensif atau terang, daun aglaonema menjadi agak putih atau pucat dan bisa terjadi titik-titik gosong atau terbakar. Pencahayaan yang berlebihan dapat diketahui dengan melihat sudut antara daun dan batang tanaman yang lebih kecil dari 45°(agak tegak). Adapun posisi yang normal antara 45-90°C.
  • Temperatur dan kelembapan
Temperatur yang optimal untuk aglaonema antara 24-29 derejat C pada siang hari dan 18-21°C pada malam hari. Adapun kelembapan optimal sekitar 50%. Dengan temperatur dan kelembapan tersebut, agleonema cocok ditanam di dataran rendah. Perkembangan aglaonema, terutama hibrida, dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari negara-negara yang menghasilkan dan dari tanaman itu sendiri, terutama dari harganya.

2. KUPING GAJAH



KLASIFIKASI


Kingdom
Plantae
Subkingdom
Tracheobionta
Super Divisi
Spermatophyta
Divisi
Magnoliophyta
Kelas
Liliopsida
Sub Kelas
Arecidae
Ordo
Arales
Famili
Araceae
Genus
Anthurium
Spesies
Anthurium crystallinum

MORFOLOGI
Habitus            : Semak, tahunan, tinggi 20-50 cm.
Batang             : tegak, masif.
Daun               : tunggal, duduk dalam roset akar, berpelepah, lonjong, panjang 25-30 cm, lebar 15-20 cm, pertulangan menyirip, tulang daun keputih-putihan, hijau.
Bunga               : Majemuk, berkelamin dua, di ujung batang, kelopak bulat, halus, kepala sari kuning, mahkota kuning. Buah: kotak, bulat, masih muda hijau setelah tua merah kecoklatan. Biji: bulat, hijau.
Akar                : Serabut, putih kotor.

SYARAT TUMBUH
Ø  Kebutuhan Cahaya
Untuk mendapatkan cahaya yang sesuai, pembudidayaan yang dilakukan pada daerah dataran rendah membutuhkan bangunan dengan atap naungan paranet 60-70%. Untuk dataran sedang menggunakan naungan paranet 50%. Sedang untuk dataran tinggi cukup digunakan atap paranet 25%. Jika cahaya terlalu banyak, daun akan menguning dan kering, sebaliknya bila cahaya kurang daun nampak lemas dan pucat, serta daun dan tangkainya cenderung memanjang. Kebutuhan Suhu. Suhu lingkungan yang optimal berkisar antara 18º-31º C. penampilan daun akan lebih mengkilap bilamana perbedaan suhu siang dan malam tidak terlalu mencolok. Kondisi ini akan membantu membentuknya klorofil sehingga warna daun menjadi lebih hijau dan mengkilap. Untuk hal itu maka bilamana suhu siang terlalu tinggi, pada lingkungan pertanaman perlu ditambah kipas angin untuk menurunkan suhu.
Ø  Kebutuhan Kelembaban
Kelembaban udara yang cocok untuk pertumbuhan si raja daun ini berkisar antara 60%-80%. Bilamana kelembaban udara terlalu kering maka perlu penyemprotan air di sekitar tanaman.Sebaliknya bila terlalu lembab perlu dipasang kipas angin.
Ø  Sirkulasi Udara
Angin semilir akan memberikan kondisi yang baik bagi tanaman, karena dengan adanya angin yang bertiup perlahan akan membuat hawa yang sejuk. Oleh karena itu peranan kipas angin yang dipasang di lingkungan pertanaman akan berperan ganda, yakni menyejukan udara,menjaga kelembaban udara dan menjaga suhu udara

3. KASTUBA

KLASIFIKASI
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Kelas               : Magnoliopsida Sub Kelas : Rosidae
Ordo                : Euphorbiales
Famili              : Euphorbiaceae
Genus              : Euphorbia
Spesies            : Euphorbia pulcherima Willd. ex Klotzs

MORFOLOGI

  Kastuba (Euphorbia pulcherrima) atau poinsettia adalah tanaman subtropis yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan Amerika Tengah. Poinsettia diberi namamenurut duta besar pertama AmerikaSerikat untuk Meksiko, yang memperkenalkan tanaman hias ini ke AS pada tahun 1825. Daun bagian atas yang berwarna merah sesuai dengan warna-warni hiasan Natal. Di negara beriklim sejuk, kastuba digunakan sebagai tanaman hias pengganti bunga yang sulit didapat di musim dingin. Secara morfologi , poinsettia mudah dibedakan dengan kerabatnya dalam satu famili Euphorbiaceae. Ciri umum kebanyakan tanaman keluarga Euphorbiaceae adalah berbatang besar, sangan sukulen, dan mudah dikenali dengan adanya duri disepanjang tubuhnya atau seluruh bagian tubuh, sehingga menyerupai kaktus. Poinsettia tidak memiliki ciri umum seperti yang dimiliki spesies daun pelindungnya. Sejalan dengan perkembangan pemuliaan tanaman., di negara-negara Eropa dan Amerika saat ini telah tercipta puluhan varietas poinsettia.
            Perbedaan setiap varietas ditandai oleh bentuk dan warna daun pelindung yang berbeda-beda. Bunga poinsettia berumah satu, berwarna kuning, dan tidak mudah rontok. Bunga betina berada diantara bunga jantan tanpa kelopak atau mahkota, tetapi hanya dikelilingi oleh bunga semu (cyathium). Bakal buah berada di dasar cyathiumdengan jumlah sebanyak 1-4 bakal buah. Penyerbukan alami dibantu oleh serangga, tetapi jarang terjadi pembuahan secara sempurna. Dengan demikian, hampir tidak pernah dijumpai adanya biji. Biji poinsettia biasanya muncul sebagai hasil penyerbukan oleh manusia dengan tujuan untuk hibridisasi.
            Tanaman perdu dengan tinggi mulai 60 cm hingga 4 meter. Daun  berbentuk daun oval, berwarna hijau tua, panjang sekitar 7-16 cm. Bunga yang disebut cyathia bergerombol di ujujng batang tersusun dalam rangkaian dan tidak mempunyai daun mahkota., tapi dibawahnya terdapat daun bagian atas (disebut braktea) yang berwarna merah tua, merah jambu, dan putih. Daun tanaman bagian atas yang berwarna menarik inilah yang sering disangka sebagai bunga.
           
SYARAT TUMBUH

            Poinsettia merupakan tanaman yang berasal dari daerah subtropics yang tidak tahan terhadap suhu yang terlalu dingin. Suhu udara antara titik beku hingga 60C dapat menyebabkan chilling injury pada poinsettia. Suhu udara yang optimal untuk membudidayakan tanaman ini berkisar antara 16-270C. Pertumbuhan poinsettia yang dibudidayakan pada suhu udara dibawah 160C sangat lambat, sementara p-ada suhu 270C dapat mengganggu pertumbuhan vegetative tanaman secara optimal. Disamping itu, suhu malam hari yang lebih dari 22-240C dan berlangsung terus menerus akan mengganggu iisiasi pembungaan dan perkembangan poinsettia. Suhu pada malam hari yang berkisar antara 16-180C membantu dalam pembentukan warna braktea.
            Poinsettia merupakan tanaman yang termasuk kedalam tanaman hari pendek. Tanaman hari pendek tidak akan berbunga dalam kondisi lingkungan yang mendapat cahaya terus menerus. Tanaman hari pendek membutuhkan panjang hari yang tertentu yang kurang dari titik kritikal yang diperlukan agar terjadinya inisiasi pembungaan pada poinsettia yaitu 12,5 jam.

4. BAMBU JEPANG

KLASIFIKASI

Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Sub Divisi       : Spermatophytina
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas        : Liliidae
Ordo                : Asparagales
Famili              : Dracaenaceae
Genus              : Dracaena
Spesies            : Dracaena surculosa Lindl.

MORFOLOGI

            Dracaena surculosa tumbuh lambat, tanaman hijau, dengan batang tegak yang tipis, berliku atau menggantung tingginya sekitar 60 cm (23 inci). Percabangan dua atau atau tiga berlawanan. Daun berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing, panjang 8cm (3inch) dan lebar 4 cm (1,5 inci). Daun berwarna hijau gelap bercampur dengan putih. Bunga berwarna putih dan berukuran kecil, harum pada malam hari. Buah seperti bush berry bulat diameter sekitar 15 mm dan memiliki warna orange kemerahan.

SYARAT TUMBUH

            Iklim yang ideal untuk tanaman florida beauty adalah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan media tanam yang gembur dan tambahkan kompos kelubang tanam sekitar 1-2 kg/lubang. Kebutuhan sinar matahari tergolong sedikit (teduh) serta kebutuhan air sedang, disiram 1 kali dalam sehari.
            Dracaena dapat tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang terang dengan sinar matahari cukup, tapi beberapa jenis juga dapat tumbuh dengan baik dalam cahaya yang sedikit. Jika dracaena ini sebelumnya ditanam diruangan yang minim cahaya, kemudian dipindahkan keruangan yang berlimpah cahaya, maka daun yang baru akan tumbuh lebih tebal, lebih kuat dan pertumbuhannya pun akan lebih cepat.

5. SANSIEVIERA
KLASIFIKASI
    
     Kingdom:
     (tanpa takson):
     (tanpa takson):
     Ordo:
     Famili:
     Genus:
Sansevieria
Spesies

MORFOLOGI

           Keseluruhan organ tubuh tanaman Lidah Mertua terdiri dari dua kelompok, yaitu organ vegetatif dan organ generatif. Bagian vegetatif meliputi akar, batang, dan daun, sedangkan bagian generatif meliputi rimpang, bunga, dan  biji
·         Akar 
             Tanaman lidah mertua adalah tanaman monokotil (biji berkeping satu), memiliki akar berbentuk serabut. Akar berwarna putih ini tumbuh di pangkal  batang dan tumbuh kesegala arah di dalam tanah.
Batang 
        Batang tanaman Lidah Mertua biasanya tidak terlihat seperti tanaman monokotil biasanya. Tanaman Sansivieria memiliki batang yang tertutup oleh daun yang kaku, panjang, dan tebal sehingga dianggap sebagai batang semu. Batang berwarna putih pucat dan berserat rapat, memiliki buku-buku mengikuti alur tumbuhnya daun dan arah tumbuh tanaman.titik tumbuh tanaman pada tanaman Lidah Mertua terletak di tengah susunan daunnya yang berbentuk seperti terompet
Daun 
            Tanaman sansevieria mudah dikenal dari daunnya yang tebal dan banyak mengandung air sehingga dengan struktur daun seperti ini membuat sansevieria tahan terhadap kekeringan. Sehingga proses penguapan air dan laju transpirasi dapat ditekan. Daun tumbuh di sekeliling batang semu di atas permukaan tanah. Bentuk daun penjang dan meruncing pada bagian ujungnya. Tulang daun sejajar dan ada beberapa jenis Lidah Mertua terdapat duri pada daunya
Rimpang
            Pada akar juga terdapat organ yang menyerupai batang, organ ini rimpang atau rhizoma yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sari-sari makanan hasil fotosintesis. Rimpang juga berperan dalam perkembangbiakan. Rimpang menjalar di bawah dan dapat juga berada di atas permukaan tanah. Ujung organ ini merupakan jaringan meristem yang selalu tumbuh memanjang.
Bunga 
            Bunga sansevieria terdapat dalam malai yang tumbuh tegak dari pangkal batang. Bunga sansevieria termasuk bunga berumah dua, putik dan serbuk sari tidak berada dalam satu kuntum bunga. Bunga yang memiliki putik disebut bunga betina, sedangkan yang memiliki serbuk sari disebut bunga jantan. Bunga ini mengeluarkan aroma wangi, terutama pada malam hari.
Biji
         Biji dihasilkan dari pembuahan serbuk sari pada kepala putik. Biji memilki peran penting dalam perkembangbiakan tanaman. Biji sansevieria berkeping tunggal seperti tumbuhan monokotil lainnya. Bagian paling luar dari biji berupa kulit tebal yang berfungsi sebagai lapisan pelindung. Di sebelah dalam kulit.

SYARAT TUMBUH

*   Suhu dan Lingkungan 
Di habitat aslinya, sansevieria terbiasa dengan perbedaan suhu yang ekstrim. Pada siang hari suhunya sangat tinggi, bisa mencapai 55°C. Sebaliknya pada malam hari suhu turun hingga di bawah 10°C. Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman ini adalah 24-29°C pada siang hari dan 18-21°C pada malam hari. Suhu udara sangat erat kaitannya dengan laju penguapan dari jaringan tumbuhan ke udara. Semakin tinggi suhu udara, maka laju transpirasi akan semakin tinggi. Jika suhu berada di bawah batas toleransi, kegiatan metabolisme tumbuhan akan terganggu atau malah akan berhenti.
 Curah Hujan dan Kelembapan Udara 
Air berperan sangat penting dan merupakan salah satu kunci keberhasilan kegiatan budidaya. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan selama 3 bulan berturut-turut atau 1500 – 2000 mm/ tahun. Namun berbeda dengan tanaman Lidah Mertua. Daerah gurun yang merupakan asal sansevieria umumnya curah hujan rendah dengan jumlah bulan hujan sangat singkat. Curah hujan biasanya tidak lebih dari 250mm/tahun. Ditambah dengan suhu siang hari yang sangat panas menyebabkan daerah ini sangat kering. Pasalnya, penguapan lebih tinggi dari pada curah hujan. Hal inilah yang menyebabkan tanaman ini tahan hidup di lingkungan dengan kelembapan yang sangat rendah
*      Cahaya
Semua tumbuhan hijau membutuhkan cahaya matahari untuk mensintesis makanan. Sansevieria membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk menjamin pertumbuhan yang baik. Meskipun di habitat aslinya tumbuhan ini hidup dengan cahaya matahari yang berlimpah, sansevieria mempunyai toleransi yang tinggi terhadap lingkungan yang kekurangan cahaya. Tanaman ini akan melambat pertumbuhannya jika diletakkan diruangan dengan pencahayaan kurang.  
*      Tanah
Tanah lapisan atas atau top soil merupakan lapisan tanah yang ideal dalam budidaya tanaman. Tanah top soil pada umumnya mempunyai ketebalan 10-30 cm dengan warna tanah coklat sampai kehitam-hitaman, tanah tersebut gembur. Namun tanaman Lidah Mertua dapat tumbuh baik dengan struktur tanah yang berpasir karena mengikuti daerah asal tanaman tersebut. Tanah gurun sangat porus. Butirannya banyak mengandung pori-pori udara dan mudah sekali meloloskan air. Umumnya, tanah dilingkungan tersebut didominasi oleh tanah pasir dengan campuran jenis lain. Oleh karena itu, akar tanaman sansevieria sangat membutuhkan tanah yang tidak terlalu lembab dan beraerasi dengan baik


0 komentar:

Posting Komentar