JENIS-JENIS TANAMAN HIAS
B. BERDASARKAN DAUN
1. AGLONEMA
KLASIFIKASI
Kingdom
|
Plantae
|
Sub Kingdom
|
Tracheobionta
|
Super Divisi
|
Spermatophyta
|
Divisi
|
Magnoliophyta
|
Kelas
|
Liliopsida
|
Sub Kelas
|
Arecidae
|
Ordo
|
Arales
|
Famili
|
Araceae
|
Genus
|
Aglaonema
|
Spesies
|
Aglaonema crispum
|
MORFOLOGI
v Akar
Tanaman sri rejeki adalah tanaman
yang memiliki biji tunggal dan memiliki perakaran yang serabut. Fungsi utama
akar adalah untuk menyerap air dan mencari zat nutrisi yang ada didalam tanah.
Akar tanaman ini berwarna putih dan berair.
v
Batang
Batang
tanaman ini memiliki batang yang pendek, berdiameter 1-3 mter atau lebih batang
berwarna putih, hijau dan berwarna kemerahan. Selain itu, batang berbuku-buku,
berair dan tidak berkayu
v
Daun
Daun
tanaman ini berbentuk oval tidak beraturan. Bagian pangkal ujung lancip dengan
tekstur kaku, berwarna hijau, kemerahan, bercak/corak putih ataupun warna
lainnya tergantung dengan spesiesnya. Selain itu, daun memiliki tangkai panjang
dibandingkan dengan permukaan daun.
v Bunga
Bunga tanaman ini tidak indah dan
menarik dibandingkan dengan tanaman lainnya. Bunga ini memiliki serbuk sari
terletak dibagian atas dan putik dibagian dekat pangkal. Bunga tanaman ini
terbungkus oleh seludang berwarna hujau pucat. Pada umumnya bunga tanaman ini
adalah bunga uniseksual, yaitu bunga
betina dan jantn terdapat didalam satu bunga.
v Buah
Buah yang dihasilkan oleh tanaman
ini berbentuk lonjong. Hampir menyerupai buah melinjo, berwarna hijau. Kemudian
akan berubah menjadi putih, kuning dan berwarna merah. buah yang dihasilkan
tanaman ini terdapat di pangkal bunga berbentuk tonjolan kecil.
SYARAT TUMBUH
- Pencahayaan
Sesuai dengan sifat aslinya, aglaonema memerlukan tempat teduh atau ada
naungan. Aglaonema masih dapat hidup walaupun ditempatkan di ruangan yang agak
gelap (kurang dari 150 cahaya lilin). Namu, pencahayaan yang baik ialah 1.000
sampai 25.000 cahaya lilin atau dinaungi parenet 70-90% agar pertumbuhan
optimal.
Sesuai dengan sifat aslinya yang menyukai tempat teduh, tanaman ini sangat
cocok ditempatkan di ruangan dalam waktu yang relatif lama. Oleh sebab itu,
tanaman ini pouler sebagai tanaman indoor. Bila cahaya
terlalu intensif atau terang, daun aglaonema menjadi agak putih atau pucat dan
bisa terjadi titik-titik gosong atau terbakar. Pencahayaan yang berlebihan
dapat diketahui dengan melihat sudut antara daun dan batang tanaman yang lebih
kecil dari 45°(agak tegak). Adapun posisi yang normal antara 45-90°C.
- Temperatur dan kelembapan
Temperatur yang optimal untuk aglaonema antara 24-29 derejat C pada siang
hari dan 18-21°C pada malam hari. Adapun kelembapan optimal sekitar 50%. Dengan
temperatur dan kelembapan tersebut, agleonema cocok ditanam di dataran rendah. Perkembangan
aglaonema, terutama hibrida, dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari
negara-negara yang menghasilkan dan dari tanaman itu sendiri, terutama dari
harganya.
2. KUPING
GAJAH
KLASIFIKASI
Kingdom
|
Plantae
|
Subkingdom
|
Tracheobionta
|
Super Divisi
|
Spermatophyta
|
Divisi
|
Magnoliophyta
|
Kelas
|
Liliopsida
|
Sub Kelas
|
Arecidae
|
Ordo
|
Arales
|
Famili
|
Araceae
|
Genus
|
Anthurium
|
Spesies
|
Anthurium crystallinum
|
MORFOLOGI
Habitus :
Semak, tahunan, tinggi 20-50 cm.
Batang :
tegak, masif.
Daun : tunggal, duduk dalam roset akar, berpelepah,
lonjong, panjang 25-30 cm, lebar 15-20 cm, pertulangan menyirip, tulang daun
keputih-putihan, hijau.
Bunga : Majemuk, berkelamin dua, di ujung batang, kelopak
bulat, halus, kepala sari kuning, mahkota kuning. Buah: kotak, bulat, masih
muda hijau setelah tua merah kecoklatan. Biji: bulat, hijau.
Akar :
Serabut, putih kotor.
SYARAT
TUMBUH
Ø
Kebutuhan Cahaya
Untuk
mendapatkan cahaya yang sesuai, pembudidayaan yang dilakukan pada daerah
dataran rendah membutuhkan bangunan dengan atap naungan paranet 60-70%. Untuk
dataran sedang menggunakan naungan paranet 50%. Sedang untuk dataran tinggi
cukup digunakan atap paranet 25%. Jika cahaya terlalu banyak, daun akan
menguning dan kering, sebaliknya bila cahaya kurang daun nampak lemas dan
pucat, serta daun dan tangkainya cenderung memanjang. Kebutuhan Suhu. Suhu
lingkungan yang optimal berkisar antara 18º-31º C. penampilan daun akan lebih
mengkilap bilamana perbedaan suhu siang dan malam tidak terlalu mencolok. Kondisi
ini akan membantu membentuknya klorofil sehingga warna daun menjadi lebih hijau
dan mengkilap. Untuk hal itu maka bilamana suhu siang terlalu tinggi, pada
lingkungan pertanaman perlu ditambah kipas angin untuk menurunkan suhu.
Ø
Kebutuhan Kelembaban
Kelembaban
udara yang cocok untuk pertumbuhan si raja daun ini berkisar antara 60%-80%.
Bilamana kelembaban udara terlalu kering maka perlu penyemprotan air di sekitar
tanaman.Sebaliknya bila terlalu lembab perlu dipasang kipas angin.
Ø
Sirkulasi Udara
Angin
semilir akan memberikan kondisi yang baik bagi tanaman, karena dengan adanya
angin yang bertiup perlahan akan membuat hawa yang sejuk. Oleh karena itu
peranan kipas angin yang dipasang di lingkungan pertanaman akan berperan ganda,
yakni menyejukan udara,menjaga
kelembaban udara dan menjaga suhu udara
3. KASTUBA
KLASIFIKASI
Kingdom :
Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas :
Magnoliopsida Sub Kelas : Rosidae
Ordo :
Euphorbiales
Famili :
Euphorbiaceae
Genus :
Euphorbia
Spesies :
Euphorbia pulcherima Willd. ex Klotzs
MORFOLOGI
Kastuba
(Euphorbia pulcherrima) atau
poinsettia adalah tanaman subtropis yang berasal dari Meksiko bagian selatan
dan Amerika Tengah. Poinsettia diberi namamenurut duta besar pertama
AmerikaSerikat untuk Meksiko, yang memperkenalkan tanaman hias ini ke AS pada
tahun 1825. Daun bagian atas yang berwarna merah sesuai dengan warna-warni
hiasan Natal. Di negara beriklim sejuk, kastuba digunakan sebagai tanaman hias
pengganti bunga yang sulit didapat di musim dingin. Secara morfologi ,
poinsettia mudah dibedakan dengan kerabatnya dalam satu famili Euphorbiaceae. Ciri umum kebanyakan
tanaman keluarga Euphorbiaceae adalah berbatang besar, sangan sukulen, dan
mudah dikenali dengan adanya duri disepanjang tubuhnya atau seluruh bagian
tubuh, sehingga menyerupai kaktus. Poinsettia tidak memiliki ciri umum seperti
yang dimiliki spesies daun pelindungnya. Sejalan dengan perkembangan pemuliaan
tanaman., di negara-negara Eropa dan Amerika saat ini telah tercipta puluhan
varietas poinsettia.
Perbedaan
setiap varietas ditandai oleh bentuk dan warna daun pelindung yang
berbeda-beda. Bunga poinsettia berumah satu, berwarna kuning, dan tidak mudah
rontok. Bunga betina berada diantara bunga jantan tanpa kelopak atau mahkota,
tetapi hanya dikelilingi oleh bunga semu (cyathium). Bakal buah berada di dasar
cyathiumdengan jumlah sebanyak 1-4 bakal buah. Penyerbukan alami dibantu oleh
serangga, tetapi jarang terjadi pembuahan secara sempurna. Dengan demikian,
hampir tidak pernah dijumpai adanya biji. Biji poinsettia biasanya muncul sebagai
hasil penyerbukan oleh manusia dengan tujuan untuk hibridisasi.
Tanaman
perdu dengan tinggi mulai 60 cm hingga 4 meter. Daun berbentuk daun oval, berwarna hijau tua,
panjang sekitar 7-16 cm. Bunga yang disebut cyathia bergerombol di ujujng
batang tersusun dalam rangkaian dan tidak mempunyai daun mahkota., tapi
dibawahnya terdapat daun bagian atas (disebut braktea) yang berwarna merah tua,
merah jambu, dan putih. Daun tanaman bagian atas yang berwarna menarik inilah
yang sering disangka sebagai bunga.
SYARAT TUMBUH
Poinsettia
merupakan tanaman yang berasal dari daerah subtropics yang tidak tahan terhadap
suhu yang terlalu dingin. Suhu udara antara titik beku hingga 60C
dapat menyebabkan chilling injury pada
poinsettia. Suhu udara yang optimal untuk membudidayakan tanaman ini berkisar
antara 16-270C. Pertumbuhan poinsettia yang dibudidayakan pada suhu
udara dibawah 160C sangat lambat, sementara p-ada suhu 270C
dapat mengganggu pertumbuhan vegetative tanaman secara optimal. Disamping itu,
suhu malam hari yang lebih dari 22-240C dan berlangsung terus
menerus akan mengganggu iisiasi pembungaan dan perkembangan poinsettia. Suhu
pada malam hari yang berkisar antara 16-180C membantu dalam
pembentukan warna braktea.
Poinsettia
merupakan tanaman yang termasuk kedalam tanaman hari pendek. Tanaman hari
pendek tidak akan berbunga dalam kondisi lingkungan yang mendapat cahaya terus
menerus. Tanaman hari pendek membutuhkan panjang hari yang tertentu yang kurang
dari titik kritikal yang diperlukan agar terjadinya inisiasi pembungaan pada
poinsettia yaitu 12,5 jam.
4. BAMBU JEPANG
KLASIFIKASI
Kingdom :
Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas :
Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo :
Asparagales
Famili :
Dracaenaceae
Genus :
Dracaena
Spesies :
Dracaena surculosa Lindl.
MORFOLOGI
Dracaena surculosa
tumbuh lambat, tanaman hijau, dengan batang tegak yang tipis, berliku atau
menggantung tingginya sekitar 60 cm (23 inci). Percabangan dua atau atau tiga
berlawanan. Daun berbentuk bulat panjang dengan ujung runcing, panjang 8cm
(3inch) dan lebar 4 cm (1,5 inci). Daun berwarna hijau gelap bercampur dengan
putih. Bunga berwarna putih dan berukuran kecil, harum pada malam hari. Buah
seperti bush berry bulat diameter sekitar 15 mm dan memiliki warna orange
kemerahan.
SYARAT TUMBUH
Iklim
yang ideal untuk tanaman florida beauty adalah dataran rendah sampai dataran
tinggi dengan media tanam yang gembur dan tambahkan kompos kelubang tanam
sekitar 1-2 kg/lubang. Kebutuhan sinar matahari tergolong sedikit (teduh) serta
kebutuhan air sedang, disiram 1 kali dalam sehari.
Dracaena dapat tumbuh dengan baik dalam
lingkungan yang terang dengan sinar matahari cukup, tapi beberapa jenis juga
dapat tumbuh dengan baik dalam cahaya yang sedikit. Jika dracaena ini
sebelumnya ditanam diruangan yang minim cahaya, kemudian dipindahkan keruangan
yang berlimpah cahaya, maka daun yang baru akan tumbuh lebih tebal, lebih kuat
dan pertumbuhannya pun akan lebih cepat.
5. SANSIEVIERA
KLASIFIKASI
Kingdom:
|
|
(tanpa takson):
|
|
(tanpa takson):
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
Sansevieria
|
Spesies
|
|
MORFOLOGI
Keseluruhan organ tubuh tanaman
Lidah Mertua terdiri dari dua kelompok, yaitu organ vegetatif dan organ generatif.
Bagian vegetatif meliputi akar, batang, dan daun, sedangkan bagian generatif
meliputi rimpang, bunga, dan biji
·
Akar
Tanaman lidah mertua adalah tanaman
monokotil (biji berkeping satu), memiliki akar berbentuk serabut. Akar berwarna
putih ini tumbuh di pangkal batang dan
tumbuh kesegala arah di dalam tanah.
Batang
Batang tanaman Lidah Mertua biasanya
tidak terlihat seperti tanaman monokotil biasanya. Tanaman Sansivieria memiliki
batang yang tertutup oleh daun yang kaku, panjang, dan tebal sehingga dianggap
sebagai batang semu. Batang berwarna putih pucat dan berserat rapat, memiliki
buku-buku mengikuti alur tumbuhnya daun dan arah tumbuh tanaman.titik tumbuh
tanaman pada tanaman Lidah Mertua terletak di tengah susunan daunnya yang
berbentuk seperti terompet
Daun
Tanaman sansevieria mudah dikenal
dari daunnya yang tebal dan banyak mengandung air sehingga dengan struktur daun
seperti ini membuat sansevieria tahan terhadap kekeringan. Sehingga proses penguapan
air dan laju transpirasi dapat ditekan. Daun tumbuh di sekeliling batang semu
di atas permukaan tanah. Bentuk daun penjang dan meruncing pada bagian
ujungnya. Tulang daun sejajar dan ada beberapa jenis Lidah Mertua terdapat duri
pada daunya
Rimpang
Pada akar juga terdapat organ yang
menyerupai batang, organ ini rimpang atau rhizoma yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sari-sari makanan hasil fotosintesis. Rimpang juga berperan dalam
perkembangbiakan. Rimpang menjalar di bawah dan dapat juga berada di atas permukaan
tanah. Ujung organ ini merupakan jaringan meristem yang selalu tumbuh
memanjang.
Bunga
Bunga sansevieria terdapat dalam
malai yang tumbuh tegak dari pangkal batang. Bunga sansevieria termasuk bunga
berumah dua, putik dan serbuk sari tidak berada dalam satu kuntum bunga. Bunga
yang memiliki putik disebut bunga betina, sedangkan yang memiliki serbuk sari disebut
bunga jantan. Bunga ini mengeluarkan aroma wangi, terutama pada malam hari.
Biji
Biji dihasilkan dari pembuahan
serbuk sari pada kepala putik. Biji memilki peran penting dalam
perkembangbiakan tanaman. Biji sansevieria berkeping tunggal seperti tumbuhan
monokotil lainnya. Bagian paling luar dari biji berupa kulit tebal yang
berfungsi sebagai lapisan pelindung. Di sebelah dalam kulit.
SYARAT
TUMBUH
Suhu dan Lingkungan
Di habitat
aslinya, sansevieria terbiasa dengan perbedaan suhu yang ekstrim. Pada siang
hari suhunya sangat tinggi, bisa mencapai 55°C. Sebaliknya pada malam hari suhu
turun hingga di bawah 10°C. Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman ini adalah
24-29°C pada siang hari dan 18-21°C pada malam hari. Suhu udara sangat erat
kaitannya dengan laju penguapan dari jaringan tumbuhan ke udara. Semakin tinggi
suhu udara, maka laju transpirasi akan semakin tinggi. Jika suhu berada di
bawah batas toleransi, kegiatan metabolisme tumbuhan akan terganggu atau malah
akan berhenti.
Curah Hujan dan Kelembapan Udara
Air berperan
sangat penting dan merupakan salah satu kunci keberhasilan kegiatan budidaya.
Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan selama 3 bulan
berturut-turut atau 1500 – 2000 mm/ tahun. Namun berbeda dengan tanaman Lidah
Mertua. Daerah gurun yang merupakan asal sansevieria umumnya curah hujan rendah
dengan jumlah bulan hujan sangat singkat. Curah hujan biasanya tidak lebih dari
250mm/tahun. Ditambah dengan suhu siang hari yang sangat panas menyebabkan
daerah ini sangat kering. Pasalnya, penguapan lebih tinggi dari pada curah
hujan. Hal inilah yang menyebabkan tanaman ini tahan hidup di lingkungan dengan
kelembapan yang sangat rendah
Cahaya
Semua
tumbuhan hijau membutuhkan cahaya matahari untuk mensintesis makanan. Sansevieria
membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk menjamin pertumbuhan yang baik.
Meskipun di habitat aslinya tumbuhan ini hidup dengan cahaya matahari yang
berlimpah, sansevieria mempunyai toleransi yang tinggi terhadap lingkungan yang
kekurangan cahaya. Tanaman ini akan melambat pertumbuhannya jika diletakkan diruangan
dengan pencahayaan kurang.
Tanah
Tanah
lapisan atas atau top soil merupakan lapisan tanah yang ideal dalam budidaya
tanaman. Tanah top soil pada umumnya mempunyai ketebalan 10-30 cm dengan warna
tanah coklat sampai kehitam-hitaman, tanah tersebut gembur. Namun tanaman Lidah
Mertua dapat tumbuh baik dengan struktur tanah yang berpasir karena mengikuti
daerah asal tanaman tersebut. Tanah gurun sangat porus. Butirannya banyak
mengandung pori-pori udara dan mudah sekali meloloskan air. Umumnya, tanah
dilingkungan tersebut didominasi oleh tanah pasir dengan campuran jenis lain.
Oleh karena itu, akar tanaman sansevieria sangat membutuhkan tanah yang tidak
terlalu lembab dan beraerasi dengan baik
0 komentar:
Posting Komentar